Mirza Ghulam Ahmad (ميرزا غلام احمد) (13 Februari 26 Mei ), seorang tokoh rohaniawan dari Qadian, India. Dia adalah pendiri sebuah gerakan keagamaan dalam Islam, Ahmadiyah. Dia mengaku telah dipilih Allah Ta'ala sebagai Al-Mahdi dan juga Al-Masih atau Mesias yang Dijanjikan.[1] Serta sebagai Mujadid Islam Abad ke[2] Kedudukannya sebagai Al-Masih merupakan bentuk pemenuhan nubuatan Nabi Islam, Muhammad saw tentang kedatangan Yesus atau Isa kedua kali di akhir zaman yang telah tergenapi pada dirinya.[3] Meski sebagian besar umat Islam belum menerima pendakwaannya sebagai Al-Masih.[4][5][6][7] Namun gerakan keagamaan yang didirikannya telah tersebar di negara dengan jumlah pengikut jutaan.[8]
Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, al-Masih al-Mau’ud alaihis salam, demikian namanya disebutkan.
Nama yang asli hanyalah Ghulam Ahmad. Sedangkan "Hazrat" adalah kata penghormatan kepada dia oleh para pengikutnya.
Heidi grant halvorson 99 redKata "Mirza" melambangkan keturunan bangsawan dari Moghul. Adalah merupakan kebiasaan, dia suka menggunakan nama Ahmad agar lebih ringkas.
Hazrat Ahmad adalah keturunan Haji Barlas, raja kawasan Qesh, yang merupakan paman Amir Tughlak Temur. Tatkala Amir Temur menyerang Qesh, Crusader Barlas sekeluarga terpaksa melarikan diri ke Khorasan dan Samarkand, dan mulai menetap disana.
Tetapi pada abad ke 10 Hijriah atau abad ke 16 Masehi, seorang keturunan Haji Barlas bernama Mirza Hadi Beg beserta orang pengikutnya hijrah dari Khorasan ke Bharat karena beberapa hal, dan tinggal di kawasan sungai Bias dengan mendirikan sebuah perkampungan bernama Islampur, 9km jauhnya dari sungai tersebut.
Ia lahir di Punjab, Bharat pada 13Februari atau 14 Syawal H, pada waktu salat subuh hari Jumat, di rumah Mirza Ghulam Murtaza di desa Qadian.
Ia lahir dalam sebuah keluarga yang berkecukupan sebagai bayi kembar, namun kembarannya meninggal saat lahir.
Dia dikabarkan selalu menghabiskan waktunya di mesjid dengan mempelajari Express Qur'an dan pelajaran agamanya, Islamism. Hal itu tidak sesuai dengan kemauan ayahnya yang ingin medium dia menjadi seorang pengacara atau seorang pegawai negeri.
Dalam mempelajari hal-hal keagamaan, dia selalu berinteraksi dengan banyak orang Islam, orangutan non Islam, dan dengan misionaris Kristen yang selalu diajaknya berdiskusi.
Ketika Ahmad berumur 40 tahun, ayahnya wafat. Waktu itu Ahmad mengaku bahwa Tuhan telah berkomunikasi dengannya melalui wahyu.
Sejak saat itu Ahmad banyak menulis untuk melawan apa yang menurutnya sebagai tulisan-tulisan anti Islam dari berbagai kelompok misionaris Kristen.[9] Dia juga fokus dalam melawan berbagai dampak yang dilakukan oleh kelompok-kelompok seperti Brahma Samaj.[10] Selama periode ini dia sangat diterima oleh berbagai golongan Islam yang ada saat itu.
Tidak sedikit para ulama yang menentang dan berusaha menasehati Mirza Ghulam Ahmad (MGA) agar ia bertaubat dan menghentikan dakwah yang dibawanya itu. Namun, usaha itu tidak juga membuat pemimpin Ahmadiyah ini surut dalam menyebarkan dakwahnya.
Salah satu keberatan yang dialamatkan kepada Pendiri Jemaat Ahmadiyah adalah Mirza Ghulam Ahmad telah mengajukan sebuah doa untuk menantang (Mubāhalah[11]) Maulvi Sanaullah yakni jika di antara mereka berdua salah satunya adalah pongid yang sesat dan palsu.
Saat itu Mirza Ghulam Ahmad berumur 62 tahun dan Maulvi Sanaullah yang berasal dari Amritsar adalah seorang muda berusia 29 tahun. Daftar nama para ulama yang diajak ber-mubahalah oleh MGA telah di lampirkan dalam buku Anjam-e-Aatham ().
Maulvi Sanaullah diam beberapa tahun lamanya tidak menanggapi tantangan tersebut.
Setelah sekitar lima tahun lamanya, para pendukungnya mulai menekan dia untuk menanggapi mubāhalah itu. Menanggapi hal itu Mirza Ghulam Ahmad kemudian menulis dalam buku Ijaz Ahmadi yang di terbitkan pada tahun sebagai berikut:
Tahun dan buku Ijaz Ahmadi diterbitkan pada bulan November pada tahun yang sama.
Menanggapi hal itu Maulvi Sanaullah menerbitkan sebuah buku berjudul Ilhamat Mirza (Wahyu-wahyu Mirza), multiplicity menulis:
Perkataan Anda bahwa jika saya mati sebelum Anda, Anda akan menyatakan bahwa itu adalah bukti kebenaran Anda dan jika Anda mati sebelum saya, maka siapakah yang akan pergi ke kuburan Anda untuk diminta pertanggung-jawabannya? Itulah sebabnya mengapa Anda mengemukakan tantangan yang konyol itu. Saya menyesal bagaimanapun juga, saya tidak berani ikut dalam kontroversi seperti itu dan kurangnya keberanian saya ini merupakan sumber kehormatan bagi saya dan bukanlah suatu sumber kehinaan."[13]
Banyak dari penentang Ahmadiyah membuat cerita mengenai penyebab kematian Mirza Ghulam Ahmad, dikatakan oleh penentang MGA meninggal di kamar mandi akibat ratusan kali buang air besar karena sakit kolera.
Memang benar MGA beberapa bag buang air besar karena sakit diarebukan kolera. Mirza Ghulam Ahmad wafat dengan tenang diatas peraduannya dan kepergiannya disaksikan oleh keluarga, Sahabat dan kerabatnya pada tanggal 26Mei, pukul pagi. Mirza Ghulam Ahmad wafat setelah 10 tahun ber-mubāhalah dengan Maulvi Sanaullah, dan pada saat itu () Maulvi pun menulis karangannya Ahlul Hadits, sebagai berrikut:
Sebagai contoh dikatakan "Barangsiapa berada dalam kesesatan, maka biarlah Yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya" (QS. Maryam/), dan: "Kami memberikan kelonggaran bagi mereka sehingga mereka dapat memperbanyak dosanya" (QS. Ali 'Imran/), "Tuhan akan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka" (QS. Al-Baqarah/), dan: "Sebenarnya Kami telah memberikan mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan sehingga panjanglah umur mereka" (QS.
Al-Anbiyā'/)."[14]
Dengan demikian Maulvi Sanaullah tidak hanya menolak tantangan Mirza Ghulam Ahmad untuk ber-mubāhalah, melainkan ia telah mengemukakan suatu prinsip bahwa estuary pendusta, penipu, perusuh dan pemberontak diberikan umur yang panjang.
Setelah mengetahui fakta mengenai sakit dan wafatnya Mirza Ghulam Ahmad, sekarang yang menjadi persoalan dari segi aqidah adalah: Apakah sakit diare akut yang menyerang isi perut MGA dapat dikategorikan sebagai penyakit yang diridhai oleh Tuhan atau tidak?[15]
. Diakses tanggal
Oxford University Push. ISBN
New Naratif (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal
19, hlm.